No Widgets found in the Sidebar
 Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VI Balongan Indramayu dalam memberdayakan masyarakat pesisir untuk peduli terhadap keberlangsungan ekosistem pantai dengan menanam mangrove di Desa Karangsong Indramayu tidak hanya menjadi kebanggaan Warga Kota Mangga tetapi dilirik juga oleh daerah yang ingin belajar dari Indramayu.
Salah satu daerah yang ingin belajar adalah Kabupaten Cilacap. Pada Senin (31/1/2022), Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar menerima kunjungan kerja (kunker) Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji bersama PT. KPI RU IV Cilacap dan rombongan dalam rangka melakukan Studi Konservasi Mangrove di Ekowisata Karangsong Indramayu.
Kedatangan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dan PT. KPI RU IV Cilacap bersama rombongan tiba sejak pagi hari di Pendopo Indramayu dan disambut hangat oleh Bupati Indramayu Nina Agustina bersama unsur Forkopimda Indramayu dan Asisten Daerah (Asda) Ekonomi dan Pembangunan Maman Kostaman, Kepala BJB Cabang Indramayu dan Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Beranjak dari Pendopo Indramayu, Bupati Indramayu Nina Agustina mendampingi Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji bersama PT. KPI RU IV Cilacap, PT. KPI RU VI Balongan Indramayu dan unsur Forkopimda Indramayu, Forkopimda Cilacap menuju Ekowisata Karangsong Indramayu demi melihat sekaligus mengetahui sejauh mana upaya pengembangan mangrove di Indramayu untuk kemudian bisa diimplementasikan dalam rangka pelestarian mangrove di Kabupaten Cilacap.
Bupati Indramayu Nina Agustina menerangkan, Indramayu memiliki garis pantai 147 km dan terdapat Sumber Daya Alam (SDA) yang menjadi sektor unggulan di Indramayu, seperti halnya mangrove dan konservasi makhluk hidup didalamnya mulai burung-burung dan binatang lainnya. Maka tidak heran jika sejumlah daerah pernah melihat sisi dari sisi keindahan Mangrove Karangsong Indramayu.
“Dengan kunjungan Bupati Cilacap bersama rombongan semoga Indramayu bisa lebih dikenal oleh daerah lain dari sisi positifnya jangan negatifnya saja,” katanya.
Menurutnya, sejak lama dan terus berkelanjutan pemerintah daerah bekerja sama dengan PT. KPI RU VI Balongan Indramayu berkolaborasi dalam pengembangan Ekowisata Mangrove Karangsong 
dan telah konsentrasi bidang pemberdayaan masyarakat untuk pengolahan mangrove menjadi produk usaha yang bernilai tinggi dan penerapan pendidikan tematik mangrove yang sudah diberlakukan di beberapa sekolah pesisir di Indramayu.
“Ekowisata Mangrove Karangsong, dari sini semakin ke dalam maka akan semakin indah. Selain itu juga kami memberdayakan masyarakat untuk mampu mengolah mangrove menjadi berbagai olahan serta penerapan tematik mangrove di beberapa sekolah dasar,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menjelaskan, Cilacap sama persis memiliki lahan mangrove yang luas. Namun, keberadaanya kurang dimaksimalkan sehingga berinisiatif mengunjungi Indramayu untuk belajar dan mengadopsi, upaya-upaya apa saja yang dilakukan Pemrintah Kabupaten Indramayu bersama PT. KPI RU VI Balongan Indramayu untuk menjadikan Mangrove Karagsong sebagai pelestarian alam 

dan berdampak pada pemberdayaan masyarakat serta pendidikan tematik mangrove.
“Jadi di Cilacap sudah ada hutan mangrove bahkan lebih luas dan cemara laut kami juga banyak, sehingga kami ke Karangsong ingin belajar untuk menyelamatkan dan memanfaatkan mangrove yang ada di Cilacap dan juga laut yang ada di Cilacap,” jelasnya.
Bupati Tatto mengakui, terkesima melihat keindahan Mangrove Karangsong termasuk pada pemaparan bahwa Mangrove sudah masuk dalam dunia pendidikan di Indramayu yakni Tematik Mangrove, sehingga dirinya ingin meniru dan bakal diterapkan di daerahnya untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak Cilacap bahwa alam perlu dilestarikan, dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
“Terkesan sekali yaitu pendidikan tematik, di sini anak-anak diajak untuk mencintai alam yang begitu indah datang dari Allah SWT. Ini nanti tantangan bagi anak -anak kita untuk berkreasi, berinovasi dan pertama harus cinta melihat keindahan alam untuk kemudian di lestarikan dan saya mau belajar dari Karangsong. Saya mau mengadopsi apa yang ada disini untuk dibuat di Cilacap,” pungkasnya. (Tim Publikasi Diskominfo Indramayu/Tim Kecamatan)